avengers

avengers

Tuesday, February 4, 2014

[FF] Trio Najong : Puitisasi Cinta Taeri

Trio Najong :  Puitisasi Cinta Taeri
Author : Annisa
Cast : Trio Najong (Upa, Taeri, Mincay), Lee Kuman
Genre : Komedi ancur

Note: Makin gak jelas nih cerita. Pffft. Silahkan dibaca.

            Sudah beberapa hari ini dorm Trio Najong dilanda kesenyapan. Amukan naga Taeri yang seringkali terdengar mendadak hilang dari radar. Tentu saja ini membuat para tetangga menjadi lebih tenang dalam menjalankan kehidupannya. Jarang sekali mereka bisa tenang sejak Trio Najong pindah ke apartemen mewah tersebut. Apa penyebabnya?
"Mungkin Taeri salah makan obat, onni. Kemarin kan dia baru check up di rumah sakit jiwa. Kali aja dokternya malpraktek gitu! Hiiiiy..." komentar Mincay.
Upa menggelengkan kepalanya. "Gak mungkinlah, cay. Dokter Siwon kan dokter spesialis kejiwaan paling terkenal di kota ini."
Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan keluarlah seekor Taeri yang baru bangun tidur.
"Hoaaahmm... Selamat pagi Upa-onni dan Mincay. Pagi ini mentari bersinar begitu terang, seperti terangnya sinar cintaku padamu."
Upa dan Mincay hanya bisa cengo menatap kelakuan Taeri yang seperti mendadak dirasuki penyair puisi cinta tahun 60-an.
"Aku merasa lapar. Adakah sesuap nasi untuk diriku yang malang ini, wahai onni tersayang?"
"Nasi kucing mau?" tanya Upa.
Taeri mengangguk dramatis, "Apapun, asal kau tak memberiku nasi goreng ala gaho dan boss seperti minggu lalu, onni."
"Pffft~" Mincay menahan tawa mengingat kejadian konyol minggu lalu, pagi saat sebelum debut.
"Yaudah... Nih, makan yang lahap ya. Ayo, Cay.. Kita beres-beres kamar." Upa meletakkan piring Taeri di atas meja.
Duo Upamin langsung meninggalkan Taeri dan ngacir ke kamar mereka masing-masing. Taeri yang sudah sangat lapar segera duduk di atas meja makan. Beberapa saat kemudian terdengar teriakan cempreng Taeri.
"ONNI, GAK SESUAP JUGA KALI!!"

^^

Lee Kuman mengangguk-anggukkan kepalanya sok mengerti. Tatapannya yang penuh karisma menatap tajam ke arah duo UPAMIN yang duduk di depannya.
'Sok banget sih lo, tua bangka.' batin Mincay sadis.
'Upa, sabar. Dia bos lo.' Upa menabahkan hati.
"Jadi, Taeri ini terkena sindrom down?" tanya Lee Kuman sok tau.
"Sindrom down?! Apaan sih? Appa ngerti gak sih cerita kami?!" teriak Mincay histeris sambil berdiri dan menunjuk-nunjuk Lee Kuman.
Lee Kuman tampak shock mendengar teriakan Mincay. Mulutnya langsung komat-kamit, entah apa yang diucapkannya. Upa menarik Mincay untuk kembali duduk.
"Cay, sabaaaaar!" Upa menyembur muka Mincay dengan air sirup yang sudah dibacakannya lagu Ring-Ding-Dong.
Mincay tersadar. Ia kembali duduk manis, sementara Lee Kuman tampak sudah normal kecuali matanya yang melotot-melotot ke arah Mincay.
"Maaf ya, appa~" ujar Mincay sok manis sambil cengengesan jijay.
"Karena mood saya sedang bagus, saya maafkan. Tapi kalau lainkali kamu ulangi, saya tidak segan-segan mengirim kamu ke dorm SHINee buat jadi jongos!" seru Lee Kuman.
'Dorm SHINee?! Jadi jongosnya Onyu dubudubu-ailopyu-oppa? Gileeee, gue rela mati demi jadi jongosnya Onyu dubudubu-ailopyu-oppa!' Upa.
'Huh? Dorm SHINee? Ajegile, masa gue ke dorm mantan-mantan gue?' Mincay pede.
"Dengar, Mincay?!" teriak Lee Kuman.
Mincay mengangguk, "Dorm Big Bang aja deh, appa."
"Berani request kamu ya?!"
"Iya deh, appa. Maap." Mincay menyerah.
Lee Kuman mendelik ke arah Mincay. "Ya sudah, Taeri tadi bagaimana?"
"Ya seperti cerita kami deh, appa. Semua hal yang keluar dari mulutnya itu puisi norak abad sekian sebelum masehi. Kalau biasanya dia mutar mp3 lagu-lagu Metallica, Exodus, Gun n' Roses, sekarang dia malah muter lagu-lagunya d'Bagindas, Kangen Band, ST12--"
"Onni, bukan d'Bagindas, Kangen Band atau ST12. Tapi, U-Kiss! Kalo tiga band itu mah, onni yang muter mp3-nya sambil nangis-nangis kesurupan." Mincay mengoreksi ucapan Upa.
"Nangis kesurupan?" tanya Lee Kuman.
Mincay mengangguk, "Iya, appa. Pas berita Onyu-oppa sama Jungah-sunbae."
Mulut Lee Kuman membentuk huruf O. "Appa juga gitu kok, waktu eyang subur mau nikah lagi, appa histeris juga. Tapi untungnya sekarang Eyang Subur udah appa dekati dengan jurus ala Kunyuk Eunhyuk~"
“What?!” teriak Upa sambil berdiri. Sedetik kemudian ia tersadar dan duduk kembali.
“Memangnya kenapa, Upa? Gak manjur ya jurus pedekate ala Kunyuk?” tanya Lee Kuman centil.
Upa menggelengkan kepalanya pelan. “Bukan begitu, appa. Appa tau gak sih se-yadong apa si Kunyuk-oppa? Pasti jurus yang dia kasih gak bener semua. Appa jangan percaya sama dia.”
Mincay mengangguk-anggukkan kepalanya setuju. “Kalau mau minta saran percintaan, ke Kak Seto aja, appa.”
“Kak Seto?” tanya Lee Kuman. “Oh, oke deh. Nanti kamu sms-kan alamat rumah Kak Seto yaa. Appa gak mau Eyang Subur sampai lepas dari incaran Appa.”
Setdah si appa dikibulin ama Mincay. Sejak kapan Kak Seto jadi dukun cinta,’ batin Upa miris sambil menatap Mincay yang tersenyum-senyum najong. ‘Atau jangan-jangan ni bocah gak tau siapa Kak Seto kali ya. Dia kan tulalit juga.
“Sajangnim, masalah Taeri.. dan janji ke salon,” bisik asisten Lee Kuman.
Lee Kuman kembali tersadar. “Ah benar juga. Appa hampir lupa lagi. Emang deh ya, kalau bicarain Eyang Subur, appa jadi lupa diri. Pokoknya kalian selidiki aja deh, kenapa si Taeri jadi begitu. Ntar kalau kalian udah tau, kasih tau ke appa ya. Sekarang sudah waktunya appa ke salon buat perawatan. Jadi, lebih baik kalian pulang.”
Upa dan Mincay terbengong.

^^

“Cay, lu tadi beneran ngusulin Kak Seto?” tanya Upa begitu mereka masuk ke dalam dorm.
Mincay menatap Upa bingung. “Emang kenapa, onni?”
“Jadi lu gak tau siapa Kak Seto?” tanya Upa lagi.
Mincay menggelengkan kepalanya. “Kagak tau, Onn. Yang gue tau, Kak Seto orang terkenal kan? Supaya keliatan pinter aja di depan Kuman. Gue mandi duyu ya, Onn.”
Mincay lalu meninggalkan Upa yang terbengong.
“Wahai onni, kenapa dirimu berada disini? Duduklah, agar kau tidak merasa lelah setelah menempuh perjalanan jauh,” sahut Taeri yang baru keluar dari kamarnya.
Jauh apanya, kantor KM kan gak sampai satu kilo dari sini. Setdah ni bocah,’ batin Upa sambil melenggang ke ruang televisi.
“Taeri, lu sebenarnya kenapa sih?” tanya Upa kepo sekaligus muak mendengar puisi-puisi Taeri yang menurutnya norak.
Taeri memandang Upa. “Apakah ada yang salah dengan diriku, onni? Aku merasa tak ada yang salah dengan diriku ini. Ataukah hanya perasaan onni saja yang mengatakan bahwa aku berbeda?”
Upa merinding mendengar kata-kata Taeri. “Lu ketiban apaan, Ri?”
Taeri tersenyum-senyum najong. Mendadak Upa merasa mual melihat tingkah Taeri yang semakin najong.
“Ada apakah gerangan, Onni?” tanya Taeri sok khawatir.
Upa langsung berlari ke kamarnya. “Jangaaaan dekat-dekat gue lagiiii, Ri!!!”

^^

“Udah tidur kali si Taeri, Onn,” ujar Mincay pelan.
Upa menggelengkan kepalanya. “Gak mungkin tuh bocah udah tidur, Cay. Lu kan tau sendiri dia beberapa hari ini tidur larut.”
Mincay mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dia sekarang sering ngigau loh, Onn.”
“Emang dari dulu kali, Cay.”
“Bukan!” seru Mincay. “Kalau ngigau seperti biasa sih masih mending.”
Upa menatap Mincay bingung.
“Ngigau seperti biasa loh, Onn. Itu, yang dia ngamuk-ngamuk sendiri pas tidur. Terus nendang-nendang dinding sambil menghantuk-hantukkan kepala ke dinding. Kadang-kadang dia suka tidur sambil jalan ke lantai bawah apartemen dan garuk-garuk aspal.”
“Oh iya, gue lupa, Cay. Sampai kemarin dia di bawa ke Satpol PP gegara kedapatan tidur di tengah jalan raya,” ucap Upa miris.
Mincay mengangguk. “Onn, kayaknya dia ngigau lagi tuuh.”
Upa buru-buru menempelkan telinganya di pintu. “Bener, Cay.”
“Iya, sayangnya Taeri melebihi luasnya lautan tak berujung. Adakah yang disana merasakan seperti yang Taeri rasakan? Katakan dengan sejujurnya. Kalaupun jodoh, takkan lari kemana. Hihihihihihi..” sayup-sayup terdengar suara Taeri di balik pintu kamarnya.
Mincay dan Upa merinding.
“Onn, dia depresi karena Taemin nolak dia kali?” ujar Mincay.
Upa menggeleng. “Tapi kan sekarang di naksir AJ.”
Mereka berdua terdiam di depan kamarnya Taeri, tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

^^

Keesokan harinya…
“Gilaaaak, Onn! Abaaaang TOP kece bangeeeet! Begitu keluar filmnya, gue pasti beli DVD-nyaaaa!!” teriak Mincay histeris sambil meluk-meluk televisi yang sedang menyiarkan acara gossip Kabar-Kuburin tentang film terbaru TOP.
“DVD asli, Cay?” tanya Upa kepo.
Mincay melirik Upa tengsin. “Ya enggaklah. Kalau ada yang bajakan kenapa harus beli yang asli?”
Upa melotot kaget. “Pantesan album Trio Najong cuma laku beberapa biji. Pasti lu yang nyaranin ke fans buat beli yang bajakan. Iya kaaaan?!”
Mincay menggeleng. “Gak kok, Onn. Gak pernah. Itu prinsip hidup gue. Lagipula album Trio Najong cuma laku beberapa biji karena kita emang gak ada fans kaleee, onn!”
“Enak aje lu. Official twitter kita udah nambah lagi loh followersnya,” sahut Upa.
Mincay melirik. “Jadi berapa?”
“11 followers,” jawab Upa.
Mincay terdiam sesaat. “11 followers gak termasuk kita, Lee Kuman, Trio Yadong dan Manager-ajumma kan?”
Upa mengangguk. “11 termasuk gue, lu, Taeri, Kuman-appa, akun Trio Yadong, Manajer-ajumma, akun SHINee dan official twitter KMent.”
Tiba-tiba Mincay merasa kepalanya akan pecah. “Berarti fans kita cuma 3 oraaaang?!”
“Kayaknya gitu sih, Cay.”
Official Twitter Trio Najong ~
Mincay pun gelepar-gelepar di lantai sambil garuk-garuk lantai. Upa hanya menatap Mincay bingung sambil kembali membuka twitter-nya.
“Onni dan Mincay, aku akan pergi ke kantor KM dulu ya. Ada tanggung jawab yang harus aku lakukan sesegera mungkin. Tak mungkin kubiarkan dunia merenggutnya,” ujar Taeri yang baru keluar dari kamarnya.
Mincay dan Upa yang kembali menonton gossip kabar-kuburin mengangguk-anggukkan kepalanya, tanda mengusir. Begitu Taeri menutup pintu, Mincay dan Upa pandang-pandangan. Sedetik kemudian mereka berlari memasuki kamar Taeri.

^^

“Spadaaaa, aku pulaaang~ Adakah gerangan orang di tempat ini? Aku kembali dari hiruk-pikuknya dunia fana,” sahut Taeri dengan suara cemprengnya.
Saat Taeri melangkah masuk ke ruang televisi, tampak Upa dan Mincay sudah duduk manis di sofa. Mereka menunggu kepulangan Taeri sejak tadi.
“Kenapa kalian tidak menjawab sapaanku, wahai onni dan Mincay?”
Mincay menghela napas. “Jadi lu mengkhianati kita, Ri?”
Taeri tampak terkejut. Matanya melotot-melotot dan lidahnya melet-melet tanda kaget. “Apa maksudmu, Mincay?”
Upa melempar sebuah hp ke depan Taeri. “Tuh hp lo ketinggalan di kamar. Kita udah baca semua. Gak nyangka, Ri!”
“TIDAAAAAAAAAK!!! KALIAN UDAH TAU?!!!!” teriak Taeri.
Mincay menggoyang-goyangkan telunjuknya di depan muka Taeri. “Gak nyangka gue, Ri. Padahal kan… aduh. Ya ampun!”
Taeri mendadak memelas. “Cay, apa salahnya gue pacaran sama AJ, Cay? Lu tau gak, Caaay? Gue udah jomblo sekian lama dan AJ nembak gue, walaupun belakangan ini gue tau dia salah kirim sms, tapi masa sih lu tega Caaay?!”
Mincay dan Upa bengong untuk beberapa saat.
“Hah?! Jadi lu pacaraaan sama AJ?!!!!” teriak Mincay dan Upa berbarengan.
Gantian Taeri yang terbengong. “Tunggu, maksud kalian apa?”
“Jadi selama ini lu sok puitis karena AJ?!” tanya Upa.
“Terus, lo gak garuk-garuk aspal lagi karena AJ?” tanya Mincay lagi.
“Dan selama ini lu telponan sama AJ?” Upa bertanya lagi.
“Lo pacaran sama AJ?!!” tanya Mincay dan Upa kompak.
Taeri mengelus-elus telinganya. Suara Mincay dan Upa benar-benar luar biasa. Yakin deh, teriakan 6 oktaf-nya Daesung saat pengumuman ujian (baca Trio Najong: Ujian! :p) kalah dengan teriakan melengking ala Upa dan Mincay. Taeri menghela napas sebelum menjelaskan keadaan yang sebenarnya.
“Oke, onni dan Mincay. Sebenarnya diriku ini sudah mengikat tali kasih dengan pria baik hati bernama AJ. Maafkan diriku karena aku terlalu takut memberitahu kalian. Aku tidak ingin kalian—”
“Stop!” teriak Mincay. “Jadi lu emang beneran sama AJ? Kalau gue sih gak masalah lu sama AJ atau sama siapa, sabodo teuing lah bagi gue. Tapi.. lu tau kan kalau si Appa tau, lu bisa di gulai.”
Upa mengangguk-anggukkan kepalanya. “Bener tuh. Btw, chukahae ya, Ri. Doakan gue sama Seungyeol cepat jadian yaaa!
Mincay mencibir saat Upa dan Taeri dengan najongnya bercipika-cipiki.
“Terus, yang kalian maksud gue mengkhianati kalian tadi apa? Sampai ngelempar-lemparin hape segala,” tanya Taeri.
Mincay kembali menggoyang-goyangkan telunjuknya di depan muka Taeri. “Gue udah baca sms lu sama si Trio Yadong. Maksud lu apaan mau jadi ketua fansclub mereka haaaa?!!! Sampai manggil-manggil Minho dengan sebutan Minho sayang. Lu gak tau Minho mantan gue?!”
Upa mengguncang bahu Mincay. “Salah fokus, Cay~”
Mincay menggelengkan kepalanya sambil cengengesan. “Maaf, onn. Emang suka gitu kalau udah menyangkut Minho.”
Upa mendengus. “Gak cuma yang dibilang Mincay, Ri. Lo juga follow twittter mereka kan? Dan dengan hina-nya lo memprakarsai hashtag #DebutTrioYadong!”
Taeri tersedu. “Maafkan diriku, Onni. Aku terjebak oleh karisma HyukChangHo! Apalagi MV mereka isinya abs semua.”
“Nistaaaa!” teriak Mincay sok dramatis. “Kalau lu gak mau rahasia lu sama AJ gue bongkar ke Appa, mending mundur dari dunia ke-Trio Yadong-an itu.”
Taeri menganggukkan kepalanya. “Baiklah, Mincay, onni. Aku akan melakukannya. Asalkan cintaku dengan AJ tidak menjadi konsumsi Lee Kuman. Aku akan meng-unfollow mereka. Kalian tenang saja yaa~”
Upa dan Mincay mengangguk-angguk puas. Tiba-tiba terdengar bunyi ponsel Mincay berdering.
“Mampus, onn! Lee Kuman nelpon! Jangan-jangan dia masang alat penyadap di dorm kita ini!!! Mampuuuuuuus!!” teriak Mincay panik.
Taeri tampak lebih panik. Ia langsung menghantuk-hantukkan kepalanya ke dinding. “Bagaimanaaaa ini?!! Eommaaaaaaa!! Ajeeeeeeee!!”
Upa pun panik, namun sebagai leader yang bijaksana, ia kemudian mengguncangkan bahu Mincay. “Cay, sadar caaay! Angkat telponnya baik-baik. Kalau lu enggak angkat, yang ada dia malah curiga, Cay. Ayo tarik napass~~”
Mincay pun menarik napas panjang dan menghembuskannya. Dengan hati-hati ditekannya tombol hape-nya untuk menerima panggilan. “Yobo…seyo?”
“Mincaaay! Lama banget kamu angkat telpon appa!” teriak Appa.
Mincay makin keder dibuatnya. “Iya..appa. Tadi…Mincay lagi bersihkan..septitank. Maap ye, Appa. Ada apa..appa nelpon?”
Suara Lee Kuman pun kembali melembut. “Kamu jahat ya udah bohongi appa.”
Mincay kaget. Bagaimana Lee Kuman bisa tau? Apa dia benar-benar memasang alat penyadap di dorm ini? “Ah, bo..hong bagai…mana appa?”
“Gausah pura-pura gak tau deh, Mincay,” ujar Lee Kuman.
“Maksudnya gak…tau..apa ya..appa?”
Taeri dan Upa saling berpelukan ala teletubbies. Taeri menggigit-gigit sepatunya sambil menahan tangis.
“Ap…pa jangan ber..belit-belit..dong. Kasih tau langsung…aja, appa,” ujar Mincay.
Lee Kuman terdengar menarik napas panjang. “Mincay, kamu kan udah janji sama appa buat ngirimin nomer hp Kak Seto! Dari kemarin appa tunggu, gak masuk-masuk sms-nya! Appa kan udah gak sabar mau menggaet Eyang Subuuuur, cyiiiiiin~~”

Mincay bengong. Upa dan Taeri terdiam. GUBRAAAAAKKKK!! End.

2 comments:

  1. hoaaam banget minz /zzzzzzz/ tantangan aku ditunggu ya~ aku mau jonghyun ngejar aku aku suka dia tapi gak suka lagi karna hal itu.. terus aku kejar donghae tapi donghae suka jessica. donghae hyungnya kai yang suka sama aku dan ternyata kristal suka sama kai.. nah si L itu adek aku yg suka sama krystal.. nickhun sama victoria (abang dan kakak ipar) nyomblangin aku sama doojoon dan donghae aku disuruh milih

    ReplyDelete
    Replies
    1. sumpah berbelit banget ceritanya ndin. Hahahaha XD

      Delete