avengers

avengers

Wednesday, October 23, 2013

Battle of Red


Laga bertajuk Battle of Red mempertemukan para legenda sepakbola dari Indonesia dan juga dari Manchester United. Dari kubu Manchester United, gue agak kecewa sih karena Schmeichel atau Van der Sar gak ikut. Kenapa kecewa? Cause I admire them! Tapi gue gak sekecewa itu karena masih ada Owen, Saha, Blomqvist, dan banyaaaak lagi. Jujur, gue cuma tau sedikit dari para legend United yang bermain tadi malam. Yang paling segar, ya Owen sama Saha sih ya. Selebihnya gue cuma tau Jesper Blomqvist, Lee Sharpe, Paul Parker, David May dan Fortune. Tapi ya laga ini bisa mengenalkan ke fans united, legenda-legenda mereka. Apalagi fans yang seumuran gue yang besar di zaman Rooney, Ronaldo, Carrick, Ferdinand, Van der Sar. Hehe...

Satu hal lagi yang cukup mengganggu (?) adalah ketimpangan umur pemain antar kedua klub. Rataan umur starting XI Indonesia kira-kira 34 tahun, sementara rataan umur starting XI United adalah 41 tahun. Beda jauh kan? Satu hal lagi, para pemain Indonesia rata-rata adalah pemain yang masih aktif di klub. Sementara United.. Gue ngakak-ngikik sendiri liat perut-perut buncit mereka. Tapi yang namanya pemain hebat, permainan mereka tetap luar biasa. Louis Saha, Michael Owen, Clayton Blackmore, Jesper Blomqvist, Quinton Fortune, dan semuaaaaaaa. Bahkan tekel David May yang berbuah penalti dan emosi Lee Sharpe yang menghasilkan kartu kuning terasa keren banget bagi gue.

Umur boleh bertambah, perut boleh buncit, tapi skill sepakbola masih kece. Terbukti dari skor 7-6 untuk kemenangan Indonesia. An entertaining game and an amazing match!

Thursday, October 17, 2013

Kenapa Bahasa Inggris?

Belakangan ini tiba-tiba terbersit pertanyaan di pikiran gue, kenapa english? Begitu juga pertanyaan dari beberapa tetangga gue. Kenapa bukan kedokteran atau matematika?

English, sejak dulu gue suka english. Sebagai blasteran Pekanbaru-Panam (?), english is my life.*bah!

Kedokteran? Dari sd, gue gak pernah punya pikiran buat jadi dokter. Padahal udah umum lah ya, kalo anak kecil ditanya cita-citanya apa, jawaban paling banyak pasti dokter. Bagi gue yang suka hidup biasa-biasa aja, profesi dokter itu seperti pisau bermata dua. Pasien sembuh, tapi bisa juga celaka kalau terjadi kesalahan. Nyawa bung, taruhannya. Tapi entah kenapa gue senang banget denger teman-teman atau orang lain lulus di kedokteran. Buat Shella, Najo, Tazkia yang rajin ya kuliahnya, para calon bu dokter. ;)

Matematika? Lo tau sendiri kan gimana perkembangan ilmu matematika gue selama di MAN (?). Memprihatinkan. Ilmu gue cuma sebatas ilmu LKS. Lagipula, melihat koleksi buku kalkulus, aljabar yang seabrek banyaknya berderet di lemari punya ayah.. Lambai bendera putih deh. Gak sanggup gue. Ayah pernah bilang, di MIPA itu tempat orang-orang rajin belajar. Harus serius. Dan kesimpulan gue, MIPA itu tempat mahasiswa-mahasiswa yang harus jadi maniak belajar kalau mau sukses.

Sejauh ini gue enggak menganggap bahasa inggris itu sebuah beban. Tugas pun gue kerjain dengan ringan hati~ Karena sih menurut gue beban yang berat kalau dilakukan dengan ikhlas dan usaha semampu kita, pasti terasa lebih ringan. Well, english itu bisa belajar dimana aja dan dengan cara apa aja. Termasuk Running Man yang subtitle-nya bahasa inggris ;)

Bagaimanapun, ini kehidupan yang gue jalani sekarang :')
fighting~