avengers

avengers

Sunday, June 9, 2013

Curhatan tentang Pirates

"Masa paling indah adalah masa SMA."
Dulu gue menyangsikan kalimat ini. Tapi sekarang, rasanya kalimat itu ada benarnya.

Kenapa?
Beberapa waktu belakangan ini, setelah menjadi pengangguran total, gue sering melamun (I'm totally a daydreamer!) tentang 3 tahun kebelakang. Penuh cerita... Mulai dari suka sampai duka dan yang paling bisa gue ingat adalah kebersamaan Pirates selama 2 tahun.

Mengutip dari kata-kata chairman, kelas Pirates itu ego-nya tinggi. Seleranya tinggi.
Gue akui benar. Kelas juga kian rusuh dengan 33 kelakuan yang berbeda-beda. Bahkan gue sempat bilang ke teman-teman, "Kalau gak anarkis, bukan Pirates namanya." Gue jadi ingat acara 'hiking' setelah mabit. Gimana anarkisnya Pirates mintain bintang di tiap pos. Bahkan berencana demo anarkis setelah tau bahwa jumlah bintang tiap kelas itu sama.

Pirates mengajari gue untuk sedikit bersikap dewasa. Mengalah pada keadaan bahkan membuat gue meminta maaf untuk suatu hal yang memuakkan. Lo gak ngerti deh gimana rasanya minta maaf sama orang yang marah sama keadaan kelas, padahal gagalnya rencana kelas itu bukan salah lo.

Kelakuan gue selama di Pirates juga gak normal. Gimana mau normal kalau seisi kelas gak ada yang normal. Ada sih yang normal, tapi ketutup sama ke-abnormal-an anak yang lain. Gue suka banget asal nyablak, suka teriak-teriak, tapi tetap aja cengeng gini. Gue emang perasa banget, sensitif..bahasa gampangnya, cengeng. Sampai gue baru tau, ada yang membenci gue yang keliatan pura-pura kuat ini. Jleb deh.

Gue mau bilang terimakasih buat kalian yang udah menemani hari-hari gue selama 6 hari seminggu dalam 2 tahun ini, Pirates. Makasih untuk kenangannya... Sayang kalian deh {} #alay #abaikan

Thursday, June 6, 2013

[FF] Trio Najong: DEBUT!


 Trio Najong: DEBUT!
 Author: Annisa
Cast: Trio Najong (Upa, Taeri, Mincay), Lee Kuman, AJ (UKiss), Jidi & Tiyopi (Big Bang), Trio Yadong (Hyuk, Minho, Changmin), Seungyeol (Infinite)
Genre: Komedi

notes: Fanfic ancur ini gue persembahkan (?) buat my besties muah muah yang besok ulang tahun, Rury dan kado late-birthday buat Upa-nuna tercinta. Sayang kaliaaaan :* {} #alay #abaikan



Suatu pagi di pinggiran kota Seoul,

"Gubrakkk pletakkk dzziiiing roaaar brakkk bruukkk kweeek preeettt!"
Suara berisik yang menyiksa telinga terdengar memecah kesunyian pagi. Taeri, yang tidur dengan pose najong ala ceribel-nya langsung terguling mendengar suara berisik itu. Tak jauh berbeda dengan Mincay yang lansung loncat dari tempat tidurnya.
"Ah, kalian sudah bangun?" tanya Upa dengan watados-nya. Tangannya memegang sebuah sekop semen dengan begitu mesra.
"Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini, onni?!!" teriak Taeri murka, "Mincay, jangan tahan aku! Biarkan aku memukulnya! Mincay, lepaskan aku!"
Mincay menatapnya bingung. Menyentuh tangannya si naga murka ini juga kagak. "Onni, gak usah berlagak sinetron deh."
"Oh gitu ya?"
"IYE!" sembur Mincay tanpa ampun. Heran, pagi-pagi udah ngajak ribut semua.
"Lagian ngapain lu pagi-pagi udah berisik, onni?!"
Upa melirik kuali di sebelahnya. "Gak lihat? Pagi ini kan kita mau latihan sebelum debut besok. Makanya harus makan enak. Nih, udah gue buatin nasi goreng kesukaannya Gaho sama Boss. Kalian makan dulu ye. Gue mandi duyuuuu."
Upa meletakkan cangkul dan sekop semen yang baru digunakannya untuk membuat nasi goreng di tempat cucian piring. (WTH?! Itu kan punya tukang sebelah, si abang eL!)
"Untung tuh orang pinter ngerayu gue pakai makanan." cibir Taeri, terbius dengan sekuali nasgor siap santap. Ia dengan semangat 45 langsung mengambil baskom buat makan. Setelah mengambil nasi goreng satu baskom penuh, Taeri langsung duduk di atas meja makan dan tanpa ba-bi-bu menyantap nasi gorengnya penuh nafsu.
Mincay menatapnya ragu.
"Cfaay! Fu kafgak makawnn? Enadk cwaay!!" hidung Taeri kembang-kempis saking menikmati nasi goreng tersebut.
Mincay tampak kian ragu. "Onni, katanya Upa-onni itu nasi goreng kesukaannya Gaho sama Boss kan ya?"
"Iffhyaaa, napheeee?"
Mincay semakin ragu dan ragu. "Hmmm... itu..."
"Aphwaa?" tanya Taeri sambil menyemburkan nasgor-nya.
Setelah menguatkan hati, Mincay pun berucap jujur, "Gaho dan Boss itu kan anjingnya Jidi-oppa sama Taeyang-oppa."
"&#@#^&*()*&^%<}:(%+">: UPAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!! (*&^%#@%#:"{}:]\[\€(*&)&#!!!!!!!"

^^

"Saya senang kalian sudah menyelesaikan trainee kalian. Makdarit, besok kalian akan debut. Cukhae!" teriak Lee Kuman histeris.
Semua staff dan pelatih bertepuk-tangan. Duo Upa-Mincay hanya tersenyum amit-amit, sementara Taeri masih berusaha menyucikan mulut sepet-nya pakai listerine terbaru rasa Jengki.
"Gomawo untuk semuanya, tanpa kami kalian memang bukan apa-apa." Upa merendah (?). Para staff langsung menatap killer.
"Psssst... onnie, salah. Tanpa kalian, kami bukan apa-apa." ralat Mincay yang memang otaknya paling normal diantara trio tersebut. Maklum, kemarin ia baru saja menyelesaikan check up bulanan-nya di RSj terdekat.
"Eh, iya.. maksudnya gitu."
 Lee Kuman tersenyum, "Bagus, bagus..."
"Tapi, Kuman-appa... Apa nama girlband kami?" tanya Taeri sambil kumur-kumur.
"Tenang, masalah nama sudah saya pertimbangkan. Ada dua calon nama yang bisa kalian pilih. Pertama, trio najong dan kedua, trio yadong. Bagaimanaaaa???"
'Kupret dah si appa, kagak ada nama lain apa?' batin Upa.
'Njir, lu kata kita apaan?!' batin Mincay sarkastik.
'Puiih, untung elu tetua disini. Kalo kagak, gue pites dari kapan kali.' dengus Taeri
"Ehehe... bagus sih, appa." jawab Upa munafik. Dicubitnya lengan Mincay dan Taeri yang menatap najong si Lee Kuman.
"Bener kan?! Ah, saya sampai bertapa ke gunung salak, berguru sama ki joko bodo sampai berniat jadi istri eyang subur yang ke-8 buat nyari ide ini. Ahahaha..." Lee Kuman tampak begitu bahagia. "Jadi, kalian mau yang mana? Kalo menurut saya lebih bagus trio yadong, tapi-"
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Tampak tiga orang dengan muka-muka penuh dosa memasuki ruangan.
"Hentikan!" teriak seorang dari mereka dengan suara yang cetar membahana menggelegar bak halilintar. *backsound kayak di tipi2*
"Gak usah sok dramatis deh, nyuk." Changmin menoyor kepala sang pemilik suara cetar membahana menggelegar bak halilintar yang tak lain tak bukan adalah Eunhyuk.
"Yaelah, Min. Mana tau disini ada produser yang mau ngajakin gue main film tukang haji naik bubur kan?!" sewot Eunhyuk.
Minho yang berdiri di sebelah Eunhyuk menggeleng-gelengkan kepalanya, "Yakali tukang haji naik bubur, hyung. Adanya juga tukang bubur naik haji kali."
Eunhyuk melotot histeris, "Kapan ganti judul?!! Kok gak ada yang bilang ke gue?!"
"BERISIK!!!" teriak Lee Kuman.
Eunhyuk, Changmin dan Minho langsung gemetar ketakutan.
"Eh, maap ye. Appa kelepasan. Ada apa kalian tiba-tiba kemari?" Lee Kuman langsung berubah dalam sekian detik.
Teringat tujuannya datang kemari, Eunyuk langsung tersadar. Matanya tiba-tiba melotot dan hidungnya kembang kempis.
"Hyuk, biasa aje." bisik Changmin.
"Appa! Apa maksudnya trio yadong, hah?" Eunhyuk sewot.
"Memangnya kenapa, Hyuk? Saya lama sekali memikirkan nama itu buat girlband baru ini. Kamu suka kan? Gimana?"
Eunhyuk menggoyang-goyangkan telunjuknya di depan muka Lee Kuman, "Nehi... nehi. Tidak bisa, appa. Trio yadong itu hanya kami bertiga, dan tidak ada yang boleh menggunakan nama itu. Selain itu, nama ini juga sudah kami daftarkan ke kantor hak paten."
Changmin dan Minho tersenyum-senyum yadong begitu Eunhyuk selesai menjelaskan.
"Sejak kapan?" tanya Lee Kuman.
"Sejak kami lahir, kami udah yadong kok, appa." jawab Minho polos.
Upa, Taeri dan Mincay langsung merinding disko.
'Ape-lu-kate, dari lahir udah yadong?' Mincay.
'Dosa apa gue punya sunbae seyadong ini?' Taeri.
'Onyu yadong juga gak yaa?' Upa.
"Yasudah, kalau begitu. Jadi, yang tersisa hanya trio najong. Kalian setuju?" tanya Lee Kuman pada trio Mincay-Upa-Taeri.
Trio UPARIMIN terdiam tanda tak setuju. Sementara trio yadong tertawa-tawa penuh kemenangan.
"Ayolaaaah, kalian tega sama appa? Appa sampai bertapa di gunung salak, berguru sama ki joko bodo bahkan berniat menjadi istri eyang subur yang ke-8."
"Appa, istri eyang subur itu udah 8." sambar Changmin yang paling update berita eyang subur. Maklum, doi memang berniat mengikuti jejak eyang subur. Bahkan Changmin sudah mempersiapkan nama yang pas untuk dirinya kelak, Eyang kubur.
"Kyaaaa! Masa sih? Jadi, appa bakal jadi yang ke 9?" Lee Kuman histeris.
"Iya, appa. Kok histeris gitu?" Changmin heran.
"Kyyaaaa. Berarti appa bisa bikin girlband dong! Saingan barunya SNSD!! Gyaaaaaaaa~~"
Eunhyuk langsung mengguncang-guncang tubuh Lee Kuman, "Woi! Sadar, woi!"
Beberapa menit kemudian, Lee Kuman berhasil disadarkan menggunakan air keras yang disembur Changmin ke mukanya. Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa air keras adalah ramuan awet muda-nya Lee Kuman. Konon ilmu itu ia dapat ketika bertapa di Pantai laut selatan. Tak berapa lama, Lee Kuman langsung kembali ke sosok aslinya, sok-karismatik.
"Jadi, kalian terima kan?" tanya appa.
Trio UPARIMIN terpaksa mengangguk sebelum terjadi kekacauan lebih lanjut.
"Gyaaaa~ kalian akhirnya setuju juga!"
'licik banget nih bocah tua.' sungut Taeri.
"Yaudah, sekarang kalian boleh pulang. Besok pagi, supir akan menjemput kalian. Sekarang saya akan pulang dulu, mau nelpon eyang subur. dadaaaah~" lambai Lee Kuman centil.
"Selamat ya, trio najong. Besok kalian debut kaaaan?" suara Changmin terdengar begitu centil.
Trio UPARIMIN langsung kabur.
"Kami harus pulang. DADAH OPPADEUL!!"

^^

Keesokan harinya...
"Yo... ai lop yu yo! Watsap yo!" duo RIMIN terus berlatih rap di sepanjang perjalanan menuju gedung stasiun tv tempat mereka akan debut. Taeri mempelajari rap dari oppa muah muah-nya yaitu AJ, sementara Mincay belajar rap dari abang Tiyopi.
Upa yang gedek mendengar rap gagal ala RIMIN hanya bisa menyumbat telinganya dengan kapas. Mentor-nya yaitu Onyu dubudubu-ailopyu sudah mengajarkan kepadanya, bahwa menjadi idol itu harus sabar, tetap bertawakal dan jangan lupa untuk selalu mengonsumsi ayam. Dua ayam lebih baik~~
'Tenang saja Onyu dubudubu-ailopyu-oppa, aku akan selalu mengingat pesanmu ini.' batin Upa terharu, ia langsung memakan persediaan ayam yang sudah dibungkusnya pakai kertas koran bekas.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di stasiun tv.
"Nah... ayo turun semuanyaa!" sahut andin-ajumma, manajer kami, yang langsung loncat setelah mobil diparkir dengan aman. Tangannya dipenuhi poster boyband-boyband kece. Maklum, andin-ajumma gampang sekali jatuh cinta, kalau anak muda bilang, labil. Andin-ajumma terdaftar sebagai SEBTOP (Shawol, Elf, Boice dan TOP).
"Ne, ajumma!" sahut Upa yang buru-buru mengikat kembali persediaan ayamnya dengan koran. Upa pun menyimpan bungkusan itu di balik jaketnya.
Akhirnya mereka memasuki stasiun tv dengan tampang-tampang super norak.
"Andin-ajumma, besar banget ya tempatnya?" ujar Upa polos.
"Onni, kenapa sepatunya ditenteng?!!!" teriak Taeri yang tanpa sadar menarik perhatian seluruh orang yang ada disana.
Andin-ajumma buru-buru meralat, "Eh, maaf.. kami lagi syuting sinetron! Cinta Pitri season 797! Maaf yaaa~"
Orang-orang yang menatap mereka kaget pun langsung ber-oh-ria. Tanpa ampun, Taeri dan Mincay langsung menyeret Upa menuju ruang ganti mereka, trio najong.
"Onni tau gak, kita bentar lagi mau jadi artis! Gak usah kampungan gitu dong!!" Taeri teriak histeris sambil menumpahkan hujan lokal ke wajah lider mereka.
"Onnie salah ya, RIMIN? Kan kasihan klining serpis-nya, tiap hari ngepel."
Mendadak diatas kepala Taeri muncul asap-asap seperti gunung merapi mau meletus.
"Taeri-onn, sabar..." bisik Mincay.
"Sabar gimana, cay?! Cay, lo jangan tahan gue cay! Lepasin gue, cay! Caaay!"
Mincay menatapnya najong. 'Pantes aja appa namain kita trio najong. Kelakuan pada gak normal semua.'
Tiba-tiba seseorang memasuki ruangan dan menyembur muka Taeri dengan air jamban (?). Ternyata oppa muah muah-nya Taeri yang juga kambek hari ini, AJ. Begitu Taeri tersadar, AJ pun tebar pesona dengan efek slow motion.
"Oppaaaaaa~" dengan efek slow motion juga, Taeri memeluk AJ.
"Hey, Ri baju gue rusaaaak!" AJ berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Taeri.
Duo UPAMIN buru-buru ngacir untuk berganti baju.
"Oppa, masa lebih sayang bajunya daripada Taeri?" rajuk Taeri dengan tampang najongnya.
AJ merinding. "Hehe gimana ya, ri... Ini kan baju mahal, kalau rusak gantinya susah. Kalau kamu mah banyak di Dongdaemun."
"Ah, oppa bisa aja~" dengan wajah sok imutnya, Taeri memukul bahu AJ.
'Setdah, dipikirnya gue muji?' AJ menghela napas panjang.
"Betewe, oppa mau kesini mau ketemu aku ya?" centil Taeri kian najong.
AJ mengangguk tak rela. "Iya, sih... kebetulan lewat dan dengar suara naga kamu. Aku yakin kamu pasti lagi ngamuk. Makanya aku sembur..."
"Gak apa kok, oppa. Aku rela kok disembur sama oppa."
"Ya udah deh. Sukses ya buat debut kamu hari ini..."
Taeri tersenyum sok-manis, "Iya, oppa. Makasih beud ya, oppah. Jangan lupa nonton debut kami ya, oppaaa."
"Oke. Sampai nanti ya, Ri. Annyeong!" AJ langsung berlari terbirit-birit keluar ruangan.
"Ahhh... my prince begitu manis. Awww~ annyeong oppaaa. muaaah~" dengan amit-amitnya Taeri melemparkan kissbai-nya ke arah AJ.
Duo UPAMIN yang sudah berganti baju hanya bisa menatap Taeri dengan prihatin.
"Taeri, buruan ganti baju!" teriak Upa.
Taeri mengangguk, "Iya, onni sayaaaang~"
UPAMIN merinding. Taeri begitu menyeramkan.

^^

"Nanti di panggung jangan kayak orang kampung ya Upa, Mincay juga jangan bertingkah abnormal. Taeri, kamu nge-rap nya jangan kayak orang ayan... nanti kalau begitu blahblahblahblahblah.." ceramah andin-ajumma panjang lebar melebihi panjang pidato presiden eSBeYe saat harga jengkol melambung (?).
"Eh, mincaaay!" teriak seseorang bersuara seksoi yang tak lain adalah bang Tiyopi.
"Abaaaaang!" teriak Mincay.
"TOP! GYAAAAA!!! OPPAAAAAA!" teriak Andin-ajumma histeris. Petugas keamanan yang berjaga langsung mengamankannya ke pos kamling.
Tiyopi tampak sedikit shock. "Siapa tuh, cay?"
"Hehe maklumin ya bang. Dari kampung... itu manajer kami." jelas Mincay. "Bang, ulang lagi deh adegan tadi."
Tiyopi mengangguk. Ia keluar dari ruangan tersebut dan masuk lagi. "Mincaaaaay!"
"Abaaaaaaang!!" teriak Mincay lagi.
'Setdah, ternyata rumor kalo TOP itu aneh benar ya?' Taeri
'Pantes aja Mincay kelakuannya kayak gitu.' Upa.
Setelah pelukan ala teletabis, tiba-tiba Mincay teringat. "Bang! Untung kita ketemu disini ya. Ayo bayar utang lo!"
Tiyopi tampak kaget. "Hutang, cay?"
"Halaaah... gak usah pura-pura lah, bang. Kau kan kalah togel sama aku. Tak ingat kau?"
Muka Tiyopi langsung galau. "Eh iya ya? Nanti deh, gue transfer via bank aja ya, cay. Pasti gue bayar! Jangan keras-keras ngomong kalau gue pernah main togel dong, cay. Bisa-bisa gue dibunuh Jidi."
"Beres. Tapi, kalau kau lupa... lihat aja!"
'Gila ni bocah, main togel sama om-om.' Upa.
'Togel?!' Taeri.
"Ehem... misi! Tadi gue denger nama gue disebut?" tiba-tiba Jidi muncul di balik pintu.
Tiyopi langsung panik. "Aduh, cay! Ini gara-gara lo!"
"Eh... Jidi-oppa, apa kabar?" sapa Mincay sok manis. "Tadi kita emang bicarain oppa kok. Aku kangen sama oppa, makanya.. Oppa makin keren deh."
Jidi langsung sumringah, "Ah, baik kok cay. Makasih ya, cay. Lo orang ke-12093199 yang bilang gue keren hari ini."
Mincay tersenyum najong, sementara Tiyopi bernapas lega, jiwanya terselamatkan dari amukan sang naga.
"TOP-oppa sama GD-oppa... hari ini mau kambek ya?" tanya Upa.
"Iya, aku mau kambek solo. TOP cuma nganterin kok. Kebetulan hari ini supir kita lagi sakit. Jadi dia yang gantiin." sahut Jidi sambil benerin topinya.
"Hehe.. iya, supir." Tiyopi tersenyum tak rela.
"Judul lagunya apa, oppa?" tanya Taeri yang sedang di mek-ap.
"Kebetulan, lagunya terinspirasi dari rambutku (ini inspirasi dari sebuah ff humor Big Bang yang gue lupa baca dimana. Kalo ada yang tau, silahkan komen juseyo. terimakasih). Judulnya, Alhamdulillah ya, aku botak."
Spontan UPARIMIN+Tiyopi langsung ngakak terguling-guling. Sementara Jidi mengusap-usap rambut plontosnya bingung.

^^

Akhirnya Trio Najong menaiki panggung. Mimpi mereka menjadi bagian dari kpop idol akan terwujud sebentar lagi. MC Onyu-Jungah (?) pun memperkenalkan mereka.
"Mereka ini adalah hoobae-ku di KMent, Jungah." Onyu sumringah.
"Benarkah, jagiya? Ah, nama mereka benar-benar unik ya, jagiya?" Jungah tersenyum mesra.
Onyu mengangguk, "Benar... mereka juga hoobae-hoobaeku yang manis."
Melihat dan mendengar adegan mesra itu, Upa melotot-melotot tak jelas di atas panggung, kalau tidak ingat kata-kata manajer-ajussi, mungkin ia sudah mencakar lantai, garuk dinding, gegulingan di aspal dan jumpalitan dari lantai 22. Hubungan Onyu-Jungah benar-benar membuatnya tersiksa.
"Onni, fokuss..." bisik Taeri waras.
Upa menarik napas. "Aku gak sanggup, Ri."
"Onni pasti bisa, onni cemunguddd, #prayforonni #koinuntukonni!" teriak Mincay ngaco sambil memukul-mukul punggung Upa.
"Ya sudah deh, jagi.. Langsung saja ya!" Jungah mempersingkat waktu.
"Ini dia debut TRIO NAJONG dengan single mereka CUCOK BO'!" MC Onyu akhirnya memanggil mereka dengan gaya rempongnya.

"1...2...3!
Yo.. Cucok bo! Cucok bo! Yo, lo yang disana! Cucok bo!
Ahaay~ Cucok cucok cucok!" duo RIMIN mulai rap ala AJ-Tiyopi gagal mereka sambil pecicilan gak jelas kekiri dan kekanan sementara Upa, yang merupakan lead dance mereka mulai nge-dance dengan penuh energi di tengah panggung.

'Ya ampun, hoobae gue kece banget!' Onyu.
'Diliat-liat Taeri manis juga ya kalo lagi ngerap. Hidung kembang-kempisnya itu loh, karismatik banget :3' AJ
'Mincay, gak sia-sia gue ngajarin lo nge-rap pas kita lagi main togel! Gue bangga beudh!' Tiyopi
'Cucok banget lagunya. Gue mau pasang RBT-nya aaaaah~' Jidi
'Main dancer-nya keren banget! Cucok... Oh, love in first sight!' Seungyeol
'Trio kita pasti jauh lebih sukses. Tinggal pamer abs, pasti lagu kita masuk billboard!' trio yadong
'Gue gak sabar pen cepat-cepat debut sama girlband gue!' Lee Kuman yang datang bersama Eyang Subur.

Begitulah cerita awal debut Trio Najong yang tragis dan dramatis.
Thanks for reading. Muaaah~ *abaikan